Itu adalah Kalimat serah Diri kepada ALLAH dengan maksud bahwa kita serahkan Diri kita kepada ALLAH SWT dengan mengucapkan bahwa tiada kemahuan dan kekuatan Aku selain ALLAH SWT. Dengan mengucapkan Kalimat serah Diri tersebut seharusnya diucapkan dengan Hati tulus dan ikhlas. Kerana dengan penyerahan Diri itu berlaku, berarti bahwa kita ini sudah tidak ada lagi, yang ada itu hanya ALLAH Semata-mata. Jadi dengan penyerahan Diri tersebut berlaku, maka apabila meleset sedikit, namun Semata jarum pun Nescaya akan kafir mati dalam keadaan kharani. Malah lebih bermutu Babi dari pada kita, sebab seakan-akan kita lebih kuasa dari pada ALLAH SWT. Dengan demikian, maka hendaklah sedapat mungkin kita usahakan Mensucikan Diri dari segala pengaruh Iblis dan Syaitan, serta dari segala Dosa, Noda dan Maksiat. Utamanya membersihkan Lidah dan Hati.
Sesungguhnya ALLAH SWT Amat Bersih dan tiada akan menerima kecuali yang Bersih juga.
Apabila kita telah Bersih dan membersihkan Diri dari segala-galanya serta sabar dan tabah dalam menghadapi segala sesuatu, maka ALLAH SWT tetap beserta kita.
Sesungguhnya Allah senantiasa bersama orang-orang yang Sabar, dalam Arti kata Sabar itu bukan pendiam.
Tetapi sebenarnya yang dimaksud Sabar ialah orang-orang yang tabah dan menerima Segala Ujian dan cobaan ALLAH SWT, dan berhati waja menentang segala pengaruh-pengaruh yang dirasa melemahkan keimanan dan ketakwaan
Seandainya Aku akan tetap menguji ketabahan kamu atas segala sesuatu dari cubaan dan apabila mereka itu lulus dalam Ujian itu, maka gembiralah mereka itu kerana atas kesabarannya
Jadi setelah kita teliti ayat di atas, jelaslah bahwa kebahagiaan Akhirat itu adalah bersumber dari pada kesabaran dan ketabahan serta keuletan menerima Ujian ALLAH SWT. Dan hendaknya segala apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW ditaati sepenuhnya sesuai pengakuan kita sejak Mengerti Diri dari ALLAH SWT,
Barang siapa taat kepada Rasul itu, maka sesungguhnya ia taat kepada ALLAH. Tetapi apabila ia berpaling belakang, maka kami mengutusmu menjadi pengawal atas mereka itu
Sehubungan dengan Ayat tadi maka jelaslah. bahwa yang diutus oleh ALLAH sebagai Rasul guna menjadi pengawal itu ialah Muhammad. Perlu kita ketahui bahwa Muhammad itu siapa ? dan di mana? kerana sesungguhnya yang dimaksud itu semuanya tidak terpisah dengan Diri kita Sendiri menurut Tauhidul Hakiki. Adapun yang dimaksud dengan Rasul, ialah Muhammad, sedangkan pada masa zahiriah Muhammad diselubungi oleh Akbar. Jadi Maksudnya kita harus taati petunjuk yang keluar masuk itu, sebab itu adalah Rasul menjadi Rahsia ALLAH SWT.