Allah adalah tujuan sesungguhnya perjalanan Manusia. Kesedaran ini akan menjadikan perjalanan Manusia lebih berarti dengan banyak beribadah dan beramal Saleh. Berarti tidak hanya bagi dirinya, tapi juga orang lain. Ia akan berjalan di muka bumi dengan menebarkan kebaikan kepada apa pun.
Bahkan, kepada orang yang berbuat jahat atau ingin mencelakakannya. Seluruh anggota badannya untuk kebaikan kerana itulah yang akan dipersembahkan kepada Allah ketika ia bertemu dengan Allah
Tak ada Manusia yang Sempurna. Dalam perjalanan di Dunia akan ada kesalahan dan kekeliruan. Tapi, seperti kata Nabi, sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertobat dan memperbaiki Diri. Selain itu, Allah juga Maha Pemaaf dan Maha Pengampun. Dia juga Maha Penyayang. Dia akan selalu menyeru hamba-Nya, mengingatkannya untuk kembali kepada-Nya dengan jiwa yang tenang, Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Allah dengan hati yang redha dan diredhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam ketenangan Hati yang Suci.
Kembalilah kamu kepada balasan Allah dan kepada pemuliaan-Nya dalam keadaan redha dengan apa yang Allah sediakan untukmu dan Allah pun redha terhadap Dirimu.
Wahai jiwa yang tenang terhadap Dunia, kembalilah kepada Allah dengan meninggalkan Dunia tersebut. Kembali kepada Allah dengan menempuh jalan menuju Akhirat. Kembali kepada Allah bukan sekadar pulang tanpa membawa apa-apa, melainkan kembali dengan bekal Amal Saleh di Dunia.