Terjemahan kitab qotrul ghoits.
KATA PENGANTAR
بسم الله الرحمن الرحيمالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلى سَيِّدِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ المَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلى اۤلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَََوْمِ الدِّيْنِ.
Puji syukur kehadirat Ilahi Rabby kami panjatkan. Sebab dengan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kami dapat menelaah kitab QATHRUL GHAITS serta menulis hasil penelaahan tadi dalam wujud terjemahan ini.
Kitab QATHRUL GHAITS yang didalamnya membahas tentang ilmu Tauhid ini adalah sangat penting sekali untuk dipelajari secara mendalam oleh segenap santri dan kaum Muslimin. Sebab, memahami kitab seperti ini merupakan sebagian tanda Muslim yang sejati, karena dia dapat mengerti serta memahami hakikat dirinya dan mengenal Tuhan yang menciptakannya, sehingga dia dapat menghambakan diri kepada Allah Swt. Secara haq tanpa ada keraguan sedikitpun dihatinya.
Kitab QATHRUL GHAITS ini tidak sama seperti kitab-kitab ilmu Tauhid lainnya, sebab kitab ini dalam segala tatarannya berbentuk tanya-jawab tentang masalah dasar-dasar akidah Islam, sehinnga sangat mudah untuk dipahami dan dimengerti meski pun hanya disertai sebagian dari dalil naqli yang dapat menolak keraguan yang dicetuskan oleh filosofis baru, serta membetulkan kesalahan-kesalahan yang membahayakan terhadap akidah, dengan disertai keterangan yang menarik hati pembaca untuk mencintai agama yang jelas serta mengingat kembali pada ajaran nabi Muhammad saw. Semoga kitab ini dapat diajarkan diseluruh Pondok Pesantren dan sekolah, demi menjaga tegaknya akidah para santri dan para murid dalam mengikuti syariat nabi tercinta Muhammad saw.
Dan semoga kitab ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya bagi semua yang membacanya serta menjadi tambahan barokah dari Allah Swt. Amin ya Rabbal Alamin…
Kami selalu berharap kepada para pembaca untuk mengoreksi kembali serta membetulkan terhadap segala kekurangan dan kesalahan dari terjemahan yang diterjemah oleh anak didik kami yang masih mubtadi’ ini, guna terusnya menegakkan kalimatillah azza wa jalla.
HAMIDUDDIN S.Pd.I
SYEIKH MUHAMMAD AN-NAWAWI AL-JAWIE
MUQADDIMATUL MUALLIF
بسم الله الرحمن الرحيم
الحَمْدُ للهِِ الِّذِى هَدَانَا لِلإِسْلامِ وَالإِيْمَانِ وَخَصَّ بَعْضَ عِبَادِهِ بِالطَّاعَاتِ وَبَعْضَهُمْ بِالعِصْيَانِ وَالصَّلاةُ وَالسَّلامُ عَلى أَفْضَلِ الرُّسُلِ سَيِّدِ وَلَدِ اۤدَمَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاۤلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ عَدَدَ مَا جَرَى بِهِ َالَق.
اما بعد
Murtakibuddzunub Muhammad Nawawi bin Umar bin Arabi Asy-Syafi’i berkata: “Ini adalah kitab syarah dari permasalahan-permasalahan Syekh Al-Imam Abil Laits Al-Muhaddits Al-Mufassir yang dikenal dengan Imam Al-Huda Nashr bin Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim Al-Hanafi As-Samarqandi, kitab ini memperjelas makna-makna dan memperkaya dasar-dasar dari permasalahan-permasalahan tersebut. Saya memberi nama kitab ini “QATHRUL GHAITS FI SYARHI MASAILI ABIL LAITS”.
Hanya kepada Allah saya memohon semoga Ia memberikan manfaat sebab kitab ini kepada setiap orang yang mempelajarinya dengan hati yang salim serta menjadikannya yang ikhlas semata-mata mencari ridla Allah Al-Karim. Sesungguhnya Allah Dzat yang maha pengasih lagi maha penyayang.
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan menyebut asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ismul jalalah (الله) tidak mustaq dan tidak pula manqul. Al pada ismul jalalah adalah zaidah lazimah bukan litta’rif (untuk mema’rifat) tetapi Al tersebut memang sudah diletakkan demikian. Ismul jalalah adalah suatu asma yang mencakup pada asma-asma Allah yang indah dan sifat-sifat-Nya yang agung. Lafadh Ar-Rahman artinya adalah Dzat yang banyak memberi rahmat dengan nikmat-nikmat yang agung, sedang lafadh Ar-Rahim artinya adalah Dzat yang banyak memberi rahmat dengan nikmat-nikmat yang kecil.
Adapun pengkhususan asma dengan asma-asma ini ialah agar orang yang arif tahu bahwa yang berhak untuk dimintai dalam semua masalah adalah Ia yang maha disembah yang hakiki, pemberi semua nikmat yang besar dan yang kecil.
Mushannif mendahului kitabnya ini dengan basmalah karena mengikuti kitab-kitab samawi dan mengamalkan hadits-hadist yang telah diriwayatkan. Sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Apabila seorang hamba menulis Bismillahhirahmanirrahim pada sebuah papan atau kitab, maka sesungguhnya para malaikat akan mencatat untuknya suatu pahala dan memohonkan ampunan untuknya selagi asma itu berada pada papan atau kitab tersebut”.
Segala puja-puji bagi Allah tuhan semesta alam pemilik semua makhluk, dan pahala yang mulia hanya bagi orang-orang yang bertaqwa, yakni balasan Allah terhadap meninggalkan kemaksiatan. Shalawat tambahan rahmat dari Allah yang disertai dengan penghormatan dan juga salam penghormatan dari Allah semoga selalu dihaturkan kepada Saiyidina Muhammad saw. Beliau adalah putra Abdillah, makhluk paling sempurna dalam penciptaan dan budi pekertinya yang diutus di Makkah dan diwafatkan di Madinah al-Musyarrafah, juga kepada keluarga-keluarga beliau, yaitu diantara ahlil iman yang telah membantu beliau serta kepada para sahabat beliau, mereka adalah orang-orang yang berkumpul dengan beliau semasa hidup dan setelah kenabian beliau serta beriman terhadap beliau. Para sahabat yang masih hidup setelah Rasulullah wafat berjumlah seratus duapuluh empat ribu sahabat radhiyallah anhum, sebanyak jumlah para Nabi dan sebanyak jumlah para wali dalam setiap tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar