Waliullah itu artinya adalah wakilnya Allah di muka bumi ini. Orang yang sudah suci dari segala sesuatu selain Allah dan juga orang yang di jaga dan di muliakan Allah, merekalah para kekasih Allah setelah rosul Saw wafat.
Mereka adalah orang orang yang terpilih dan orang orang yang di istimewakan allah
(Rosululloh saw. Bersabda:
jika Alloh belas kasih pada seorang hamba, maka di uji dengan bala’, jika sabar maka di pilihNya, jika telah ridho maka di istimewakan).
di kutif dari muqoddimah alhikam yaitu:
Maha suci Alloh yang memilih mereka (para wali) untuk mendekat (takorrub) pada alloh dan mengutamakan mereka dengan kasih sayang alloh
Sehingga terbagi 2 antara wali itu yaitu:
1 salik dan
2 majdzub
atau:
1 menyintai
2 yang dicintai,
mereka tenggelam dalam cinta Dzat alloh dan timbul kembali karena memperhatikan sifat alloh
Jadi para wali itu terdiri dari majdzub dan salik, salik yaitu orang yang Masi di tengah perjalanan dan belum sampai pada Allah / belum wushul tapi menurut alhikam mereka termasuk ke makom wali tapi tidak semua orang yang belajar tarekat itu termasuk ke para salik, karna ada beberapa syarat seseorang termasuk ke golongan salik, lain kali akan kita jelaskan di posting lain husus mengkaji perkara salik (jika Allah menghendaki)
Tapi sekalipun salik ini termasuk ke golongan wali, maka jangan kita berhenti pada makom salik, karna jangankan hanya berhasil menjadi salik, bahkan menjadi walipun Masi ada kemungkinan berpaling dari Allah, sehingga terusir dari makom kewalian, kembali berbuat berbagai dosa kembali. Makom salik itu Masi belum kenal dengan Allah sehingga sayang sekali jika harus stop di sana, tapi pada dasarnya jangankan hanya menjadi salik, bahkan orang yang telah wushul pada Allahpun tidak berhenti belajar mengenal Allah, karna Allah itu tidak sama dengan semua mahluk, dan ilmu manusia hanya bagaikan setetes air jika di bandingkan ilmunya Allah, sehingga tidak ada kata berhenti dan tidak Adak finis dalam perkara pengenalan kepada Allah.
di kutif dari muqoddimah alhikam yaitu:
Seorang muridnya yang bernama Abdul Ali bertanya:
"Apa syarat yang harus di perbuat oleh orang yang ingin menjadi wali Alloh?"
Jawabnya: Seorang yang benar-benar dalam syariat dan ada 12 tanda-tandanya:
1. Benar-benar mengenal Alloh yakni mengerti benar tauhid dan penuh keyakinan kepada Allah.
2. Menjaga benar-benar perintah Alloh.
3. Berpegang teguh pada sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
4. Selalu berwudhu dan bila berhadas segera berwudhu kembali
5. Rela menerima ketentuan takdir Alloh dalam suka maupun duka.
6. Yakin terhadap semua janji Alloh.
7. Putus harapan dari semua apa yang di tangan mahluk.
8. Tabah, sabar menanggung berbagai derita dan gangguan orang.
9. Rajin mentaati perintah Alloh.
10. Kasih sayang terhadap semua makhluk Alloh.
11. Tawadhu, merendah diri terhadap yang tua dan muda.
12. Menyadari selalu bahwa syaitan itu musuh yang utama. Sedang kendaraan syaitan itu adalah hawa nafsumu dan selalu berbisik untuk mempengaruhimu.
Firman Alloh:
"Innasysyaithana laku aduwwun fattakhi dzuhu aduwwa."
artinya: Sesungguhnya syaitan itu musuh bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. (al-qur-an surat. al Fathir. ayat 6.
Jadi seseorang yang di sebut salik itu minimal belajar melakukan / menerapkan / mujahada pada 12 poin di atas, selain dari pada berusaha memfanahkan diri.
Untuk menjadi wali itu tidak serta Merta harus memisahkan diri / mengasingkan diri dari keramahan, karna hakikat bersuluk itu bukan memisahkan jasad dari keramahan manusia, tapi hakikat suluk yang sebenarnya adalah memisahkan hati dari segala sesuatu selain allah, dan untuk melakukan itu sebenarnya tidak perlu mengasingkan diri / halwat, tapi cukup mengupayakan hati supaya hanya menganggap Allah-lah yang wujudn dan semua manusia hanyalah bayang bayangnya Allah, menya dari bahwa manusia hanyalah Adam (tidak ada) tapi tidak cukup hanya yakin semata tapi harus menyaksikan semua itu dengan mata batin.
di kutif dari alhikam hikmah 2 yaitu:
Syeikh Ibnu 'Atoillah berkata : "Aku datang kepada guruku Syeikh Abu Abbas al- mursy. Aku merasa, bahwa untuk sampai kepada Allah dan masuk dalam barisan para wali dengan sibuk pada ilmu lahiriah dan bergaul dengan sesama manusia (kasab) agak jauh dan tidak mungkin. tiba-tiba sebelum aku sempat bertanya, guru bercerita: Ada seorang ahli di bidang ilmu lahiriah, ketika ia dapat merasakan sedikit dalam perjalanan ini, ia datang kepadaku sambil berkata: Aku akan meninggalkan kebiasaanku untuk mengikuti perjalananmu. Aku menjawab: Bukan itu yang kamu harus lakukan, tetapi tetaplah dalam kedudukanmu, sedang apa yang akan di berikan Allah kepadamu pasti sampai kepadamu.
Tapi niat menjadi seorang wali itu apa itulah yang harus kau tanya pada dirimu,
Kebanyakan orang ingin menjadi wali hanya karna supaya punya karomah semata, bukan atas dasar karna Allah semata.
di kutif dari alhikam hikmah 3 yaitu:
kekeramatan atau kejadian-kejadian yang luar biasa dari seorang wali itu, tidak dapat menembus keluar dari takdir, maka segala apa yang terjadi semata-mata hanya dengan takdir Alloh."
Sebenarnya jangankan ingin karomah, bahkan ingin menjadi wali saja itu sudah termasuk syirik, karna ingin menjadi wali Masi termasuk menganggap wali itu wujud, padahal yang wujud hanyalah Allah, dengan ingin menjadi wali maka berarti kita telah menyekutukan Allah dengan kewalian. Inginkanlah Allah semata jangan apapun selain dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar