Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri nafas. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri nafas. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

NAFAS ILMU

 

Ilmu Nafas sering disebut dengan Ilmu Zikir Nafas yaitu pernafasan dengan dengan mengucapkan Zikir Ismi Zat adapun proses Zikir tersebut yang diikuti dengan irama naik dan turunnya Nafas kerana dengan Zikir Nafas kita akan selalu mengerti dalam Diri kita mempunyai keyakinan dan keimanan yang Hakiki yang selalu Kembali kepada Allah dan hanya untuk Allah Semata-mata

Dikalangan Ulama Sufi berpendapat bahwa Nafas adalah kembaran Ruh

Ruh adalah Hakikat dan Nafas adalah Syariatnya di Alam ini Ruh diibaratkan kapal dan Ombak bagaikan Nafas. Jika Ombak tenang maka tenanglah perjalanan Kapal begitu juga dengan Ruh jika Nafas seorang Tenang maka ia memberi kesan pada Ruhnya Oleh sebab itu apabila pernafasan itu baik dan benar maka akan baik pulalah perjalanan Ruh dengan Allah.Nafas Seumpama Alam Barzah.


Ilmu Nafas atau Zikir Nafas bukanlah hal yang baru dan Sebenarnya sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw dan diajarkan kepada para Sahabat dan para pengikutnya untuk latihan riyadah secara khusus


Didalam pengertian kalimat Zikir sebagai Mengingat kepada Allah dan Zikir merupakan kendaraan agar seorang hamba sampai kehadirat Allah Semata-mata. bila Manusia Sampai kehadirat Allah maka apapun yang Manusia kehendaki maka Allah akan mengabulkan Segala kehendaknya.


Nafas kita Normal keluar masuk sehari Semalam sebanyak 24.000x yaitu pada siang 12.000x dan pada malam 12.000x kerana inilah jumlah jam Sehari Semalam 24 jam, pada siang 12 jam dan malam 12 jam, seperti huruf Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah masing-masing mempunyai 12 huruf berjumlah 24 huruf semuanya Barang Siapa mengucap dengan Sempurna 7 Kalimah itu Nescaya ditutupkan Allah pintu Neraka yang 7 Barang Siapa mengucap yang 24 Huruf ini dengan Sempurna Nescaya diampuni Allah Ta’ala yang 24 jam.


Hal Inilah yang menjadi persembahan Hamba kepada Allah yang tiada putus-putusnya, Nafas adalah sumber kehidupan tanpa Nafas maka hancurlah kehidupan ini Nafas adalah al-Hayat yang datang dari Allah ia adalah Rahsia Illahi Para Ulama Sufi mengamalkan Zikir Nafas untuk pembersihan Rohani Sedangkan para Ahli praktis tenaga dalam mengamalkan pernafasan untuk mengaktifkan tenaga Ghaibnya sehingga dapat melakukan perkara yang luar kekuatan Jasad


Setiap Makhluk Hidup memiliki Nafas, melihat, mendengar, merasa itu semua termasuk didalam Sifat Al-Hayat Manusia boleh hidup tanpa memiliki Mata, Telinga, Tangan dan anggota Tubuh lainnya akan tetapi Manusia tidak akan dapat Hidup Tanpa Nafas. dan Manusia boleh berkata-kata dan melakukan perbuatan apa saja, hal itu Semua berlaku kerana Qudrat dan Iradat dari Allah dan sesungguhnya Nafas berada di dalam Qudrat dan Iradat Allah.


Adapun proses turun dan naiknya Nafas dari Tubuh kita tidak ada yang Awal dan tiada yang Akhir, begitu juga dengan Jutaan Makhluk Hidup lainnya, dan Nafas juga sebagai penghidup Hati dan Jasad dengan memahaminya serta mempelajarinya akan membawa Manusia kepada kesempurnaan Hidup. serta memimpin gerak seluruh anggota Badan ini Tanpa arahan suara mahupun gerak Isyarah.


Nafas sebenarnya bukanlah Udara yang keluar masuk melalui hidung yang pada umumnya Manusia hanya Mengetahui bahwa yang disebut Nafas adalah Angin yang keluar masuk dari lubang hidung dan mulut dari luar Tubuh kedalam Tubuh, Udara yang keluar dari mulut atau hidung itu ialah Karbondioksida sedang yang disedut masuk itu pula ialah Oksigen. Fungsi Oksigen ialah untuk memutarkan darah dalam Jantung, membolehkan nyawa bergerak Oksigen itu disebut dari luar dimana dia diproses untuk Manusia Haiwan, tumbuhan dan Alam seisinya.


Pertama-tama Allah mengerakkan Ruhani dari Ruhani mengerakan Al-Hayat dari Al-Hayat menggerakkan Nafas dan dari Nafas menggerakkan Jasad dan adalah pada Hakikatnya itu Allah juga yang menggerakkan Sekelian gerak.


Segala macam gerak atau perbuatan apakah perbuatan Diri Sendiri ataupun perbuatan yang terjadi diluar Dirinya, memiliki dua macam pengertian, pengertaian pertama dinamakan Mubasyarah dan pengertian kedua dinamakan Tawallud kedua macam pengertian initidak dapat terpisah satu sama lainnya Hal ini didasarkan perbuatan Allah


Sebagaimana firman Allah Swt Tidaklah Anda yang melempar Hai muhammad tetapi Allah lah yang melempar ketika Anda melempar


Zikir Nafas memiliki rangkaian tersendiri dan terbagi menjadi 4 bagian yaitu Zikir Nafas Nupus Tanapas dan Ampas Keempat perkara tersebut berkaitan diantara Satu sama lainnya Pertama-tama Nafas itu kerana Ampas dan hidup Ampas itu kerana Nupus manakala hidup Nupus itu dengan Rahsia dan Rahsia itulah yang merupakan Rahsia Allah Nupus Ampas dan Tanapas itu adalah satu perkara yang Ghaib Nafas tidak dapat dirasa diraba serta dilihat Wujudnya


Sabda Rasululloh Saw Nafas itu suatu Jauhar yang masuk dan keluar dari Badan sehingga apabila menjadi kurang Ilmu kepadanya maka iaitu Jahil namanya tiada mulia kepada Allah Ta’ala pada Hari Kiamat didalam kubur dan didalam Titian Sirat Al-Mustaqim kerana sesungguhnya Anfas tiada masuk ke dalam Tubuh dan Tanaffas itu tidak keluar daripada badan


Sedang Nafas itu masuk dan keluar dari pada badan Dinaikkan Tanafas hingga ditempatkannya dengan Sempurna di Nufus dengan melihat pada Mata Hati itu dari Allah dengan Allah dan untuk Allah

Allah mengerakkan Rohani dari Rohani menggerakkan Al-Hayat dari Al-Hayat mengerakkan Nafas dari Nafas mengerakkan Jasad dan pada Hakikatnya Allah yang mengerakkan Sekelian yang ada.


Zikir Nafas adalah Nur yang memancar keseluruh Jiwa bagi pengamalnya dan besar akan Manfaatnya dengan melakukan Zikir Nafas akan menghancurkan kebekuan darah hitam yang berada dihati yang dianggap sebagai Istana Iblis dan selagi Istana Iblis tidak terpecah dan hancur musnah Nur Qalbi sebagai penyuluh lampu Makrifat yang diharapkan itu tidak mungkin tercapai


Guru Mursyid mengatakan Dzikir yang dilakukan dengan cara menahan Nafas akan mempercepatkan proses penyucian Hati


Zikir Nafas menghubungkan Hayat Qalbu kita kepada Alam Roh Nafas datang dan pergi kepada Allah Setiap saat dan Setiap Nafas yang tidak berzikir maka Nafas itu tidak akan membawa Manfaat kepada Qalbu dan Roh kita yang pada umumnya Manusia tidak Sadar bahwa Hidup dia di kuasai penuh oleh pengedaran Nafas keluar dan masuk dari Allah tanpa Zikir Nafas ia tidak akan memperolehi Barakah dan Nikmaat dari Allah


Sebagaimana Rasulullah Saw Bersabda Barang Siapa keluar masuk Nafas tanpa Zikir Allah maka Sia-Sialah ia


Adapun Mengetahui Ilmu Nafas atau Zikir Nafas untuk memperteguh keyakinan dan keimanan akan adanya kebesaran Allah namun disamping itu ada Manfaat lain bagi seorang hamba yang mengharap akan suatu keberkahan Maunah bagi kehidupan sehari-hari.


Ilmu Zikir Nafas pada zaman dahulu dipelajari dan diamalkan oleh para Nabi dan para Wali suatu keilmuan yang mengarah ketauhid atau menyingkap Jatidiri kita harus meningkatkan ketaatan Ibadah terhadap Allah dan dibarengi dengan Ilmu Agama, Kerana Ilmu Agama adalah Ilmu yang akan menyelamatkan Diri kita dalam kehidupan di Dunia mahupun di Akhirat kelak.


Pengatahuan Zikir Nafas akan menunjukkan pada Anda bagaimana caranya mengatasi berbagai masalah yang mengintai dalam kehidupan serta memuat berbagai Alternatif solusinya Rahsia Ilmu ini masih banyak Hikmah dan Manfaat lainnya dan akan Sangat bermanfaat pada orang-orang beristiqomah dalam mengamalkan suatu Ilmu.


Yang sangat penting adalah Niat,jagalah Niat,setiap Amal dengan Niat Ikhtiar pilihan maka pilihlah yang abadi,Allah Semata.Berhati-hatilah dengan Niat Anda, Syaitan dapat menipu Daya dengan Niat yang tidak Ikhlas

Salam Kasih Sayang dengan penuh kasih sayang Allah Swt Amin


NAFAS NUPUS TANAPAS AMPAS

 

Terpisah satu sama lainnya Hal ini didasarkan perbuatan Allah


Sebagaimana firman Allah Swt Tidaklah Anda yang melempar Hai muhammad tetapi Allah lah yang melempar ketika Anda melempar


Zikir Nafas memiliki rangkaian tersendiri dan terbagi menjadi Empat bagian yaitu Zikir Nafas Nupus Tanapas dan Ampas Keempat perkara tersebut berkaitan diantara Satu sama lainnya Pertama-tama Nafas itu kerana Ampas dan hidup Ampas itu kerana Nupus manakala hidup Nupus itu Dengan Rahsia dan Rahsia itulah yang merupakan Rahsia Allah Nupus Ampas dan Tanapas itu adalah satu perkara yang Ghaib Nafas tidak dapat dirasa diraba serta dilihat Wujudnya


Sabda Rasululloh Saw Nafas itu suatu jauhar yang masuk dan keluar dari Badan sehingga apabila menjadi kurang ilmu kepadanya maka iaitu jahil namanya tiada Mulia kepada Allah Ta’ala pada Hari Kiamat didalam kubur dan didalam Titian Sirat al-Mustaqim kerana sesungguhnya Anfas tiada masuk ke dalam Tubuh dan Tanaffas itu tidak keluar daripada Badan


Sedang Nafas itu masuk dan keluar dari pada badan Dinaikkan Tanafas hingga ditempatkannya dengan Sempurna di Nufus dengan melihat pada Mata Hati itu dari Allah dengan Allah dan untuk Allah. 

Allah mengerakkan Rohani dari Rohani menggerakkan Al-Hayat dari Al-Hayat mengerakkan Nafas dari Nafas mengerakkan Jasad dan pada Hakikatnya Allah yang mengerakkan sekelian yang ada


Zikir Nafas adalah Nur yang memancar keseluruh Jiwa bagi pengamalnya dan besar akan Manfaatnya Dengan melakukan Zikir Nafas akan menghancurkan kebekuan darah hitam yang berada dihati yang dianggap sebagai Istana Iblis dan selagi Istana Iblis tidak terpecah dan hancur Musnah Nur Qalbi sebagai penyuluh lampu Makrifat yang diharapkan itu tidak mungkin tercapai


Dzikir yang dilakukan dengan cara menahan Nafas akan mempercepatkan proses penyucian Hati


Zikir Nafas menghubungkan Hayat Qalbu kita kepada Alam Roh Nafas datang dan pergi kepada Allah Setiap saat dan setiap Nafas yang tidak berzikir maka Nafas itu tidak akan membawa Manfaat kepada Qalbu dan Roh kita yang pada umumnya Manusia tidak sedar bahwa Hidup dia di kuasai penuh oleh pengedaran Nafas keluar dan Masuk dari Allah tanpa Zikir Nafas ia tidak akan memperolehi barakah dan nikmaat dari Allah


Sebagaimana Rasulullah Saw Bersabda Barang Siapa keluar masuk Nafas tanpa Zikir Allah maka sia-sialah ia


Adapun Mengetahui Ilmu Nafas atau Zikir Nafas untuk memperteguh keyakinan dan keimanan akan adanya kebesaran Allah namun disamping itu ada Manfaat lain bagi seorang hamba yang mengharap akan suatu keberkahan Maunah bagi kehidupan sehari-hari


Ilmu Zikir Nafas pada zaman dahulu dipelajari dan diamalkan oleh para Nabi dan para Wali suatu keilmuan yang mengarah ketauhid atau menyingkap Jati Diri kita harus meningkatkan ketaatan Ibadah terhadap Allah dan dibarengi dengan Ilmu Agama Kerana Ilmu Agama adalah Ilmu yang akan menyelamatkan Diri kita dalam kehidupan di Dunia mahupun di Akhirat kelak


Pengatahuan Zikir Nafas akan menunjukkan pada Anda bagaimana caranya mengatasi berbagai masalah yang mengintai dalam kehidupan serta memuat berbagai Alternatif Solusinya Rahsia Ilmu ini masih banyak Hikmah dan Manfaat lainnya dan akan Sangat bermanfaat pada Orang-Orang beristiqomah dalam mengamalkan suatu Ilmu


Yang sangat penting adalah Niat jagalah Niat Setiap Amal dengan niat ikhtiar pilihan maka pilihlah yang Abadi Allah Semata Berhati-hatilah dengan niat Anda Syaitan dapat menipu daya dengan niat yang tidak Ikhlas


DUNIA ADALAH JAMBATAN KEAKHIRAT

 

Gunakanlah ia sebagai jambatan janganlah berhenti ditengah jambatan untuk menikmati keindahan tipu dayanya


Berjalan lah terus sehingga sampai keakhirat kerana diakhirat sana ada yang lebih indah


Akhirat ialah Akhir Hayat kita semua Akhir Hayat kepada kita sebagai Insan ialah penghabisan Nafas kita disaat bermulanya putus Nafas yang penghabisan yang menyambungkan diantara Roh dengan Jasad


Kita semua menyedari kita akan mengalami saat-saat Nafas yang penghabisan atau Nafas yang terakhir itu..


Pada Orang Mati, Jasadnya telah tidak bernyawa atau tidak bernafas lagi


Tidakkah kita semua ingin mengambil tahu bagaimanakah penghabisan Nafas kita bagaimanakah kita semua nak menghadapi saat-saat berlakunya saat-saat dimana Nafas kita akan terputus buat penghabisan kalinya


Tidakkah perlu kita semua melatih dan menunjukkan jalan bagaimana nak melepaskan Nafas yang terakhir itu


Tidakkah kita semua berkeinginan untuk dapat memenuhi seperti apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Saw

Man qo LailahaillaAllaah akhirulkalam Dakholal Jannah."


Yang bermaksud

Barangsiapa yang Akhir kalamnya LAILAHAILLAALLAH maka masuk Syurga ia


Kita semua tahu orang yang masih hidup mempunyai Nafas atau masih bernyawa manakala orang yang Mati pula ialah Jasad yang sudah tidak bernyawa atau bernafas lagi.


Keadaan ini menunjukkan kepada kita semua bahawa akan berlaku kepada setiap Badan Diri kita saat-saat akan terputusnya Nafas kita yang terakhir saat berlakunya Akhir Hayat kepada Badan Diri kita.


Tidakkah kita semua ingin mengambil pelajaran bagaimana kita semua hendak menghadapi saat penghabisan Nafas kita saat terputusnya Nafas kita yang penghabisan ini.


Ataupun kita tidak perlu mengambil tahu bagaimana nak menghadapi saat ini kita tidak perlu belajar bagaimana nak lepaskan Nafas yang terakhir ini, biarkan saja ia berlalu begitu sahaja.


Jika tidak perlu belajar untuk melepaskan kenapa Nabi Muhammad Saw berSabda

Mautu Khobla Anta Mautu


Jika tidak perlu belajar bagaimana nak menghadapi saat Mati atau saat berlakunya penghabisan Nafas ini atau saat Akhir Hayat ini atau saat penghabisan kalam seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad saw

Man qo LailahaillaAllaah akhirulkalam Dakholal Jannah."


Didalam kehidupan didunia sekarang ini jika nak menghadapi sesuatu ujian didalam pelajaran kita membuat pelbagai persediaan


Jika kita nak menghadapi satu-satu peperangan kita membuat pelbagai latihan, malah pada masa aman seperti sekarang ini juga, para perajurit tetap diberi latihan demi latihan untuk menghadapi peperangan yang belum tentu adanya.


Jadi bagi setiap Badan Diri kita semua yang sudah tentu akan menghadapi saat terakhir penghabisan Nafas, saat terputusnya hubungan Roh dengan Jasad mulalui berlakunya Nafas yang terakhir.


Tidakkah kita semua ingin belajar dan berlatih bagaimana nak melepaskan Nafas yang terakhir ini.. Atau kita tidak perlu belajar untuk menghadapi saat ini.


Belajar menghadapi saat Mati Akhir Hayat Akhir kalam atau penghabisan Nafas inilah apa yang dimaksudkan oleh Nabi Muhammad Saw didalam Sabdanya

Mautu Khobla Anta Mautu

Matikan Diri kamu sebelum kamu Mati.

0221 nafas

 terjemahan kitab

ar-Risalatul-Qushayriyya (Abul Qasim Abdul Karim bin Hawazin al- Qusyairy)

bab 2: makna rahasia istilah dalam tasawuf

judul 21 Nafas



Nafas adalah hembusan kalbu melalui kelembutan-kelembutan kegaiban. 

Orang yang memiliki nafas (ruhani) lebih lembut dan lebih jernih di bandingkan yang memiliki ahwal ruhani. 

Pemilik waktu adalah pemula, dan pemilik nafas, adalah pangkalnya. Pemilik tingkah kesufian (yaitu ahwal) berada di antara keduanya. Orang-orang yang berada pada tahap awal adalah pemelihara ruh, sedangkan pemilik nafas adalah ahli dalam rahasia-rahasia Ketuhanan.


Para Sufi berkata: 

“Sebaik-baik ibadat adalah menghitung nafas (hati) bersama Allah subhanahu wata alah”


Mereka juga berkata: 

“Allah subhanahu wata alah. menciptakan kalbu, dan di jadikan kalbu itu sebagai tambang ma’rifat. Allah subhanahu wata alah mencipta rahasia di balik kalbu dan di jadikan sebagai tempat tauhid. Setiap nafas yang tidak muncul dari bukti-bukti ma’rifat dan setiap isyarat tauhid dalam bentangan kerumitan, adalah mayat, yang pemiliknya akan di mintai pertanggung jawaban”


Syeikh Abu Ali ad. Daqqaq r.a. berkata: “Bagi orang Arif” nafas tidak berserah kepadanya, karena tidak ada toleransi yang mengalir menyertainya. 

Sedangkan bagi sang pecinta, nafas adalah keharusan. Kalau tidak ada nafas, pastilah ia akan musnah.




94. SYAREAT THAREKAT HAQIQAT MA’RIFAT

kajian kitab barencong (datu sanggul)


ZAT: JIBU

SIFAT  Kenyataan ZAT sifat (rupa)

ASMA: Kenyataan ZAT, Asma.

AF’AL: Kenyataan ZAT Kelakuan


ALIF ADALAH ZAT 

LAM AWAL ADALAH SIFAT 

LAM ACHIR ADALAH ASMA 

HA ADALAH AF’AL


INILAH YANG BERNAMA ALLAH YANG SEBENARNYA


ALIF KENYATAAN HAYATULLAH ZAT.

KAF KENYATAAN ALIMULLAH. 

BA KENYATAAN KUDRATULLAH.

RO KENYATAAN IBADATULLAH.

INILAH KEMAHA BESARAN TUHAN ALLAH AZZAWAZALLA


LIHAT DI SEBELAH KALAU KITA SIMPUNKAN MENJADI SATU 


1. ALLAH : ADALAH NAMA BAGI ZAT YANG WAJIBAL WUJUD AKBAR : ADALAH NAMA BAGI SIFAT HAYATULLAH ZAT 


2. ALLAH : NAMA BAGI BATHIN ALLAH TA’ALA AKBAR : NAMA BAGI ZAHIR JADI YANG SEBENAR-BENARNYA TAKBIR ITU ADALAH : MENUNJUKKAN KEADAAN ALLAH PADA MUHAMMAD ARTINYA : ZAHIR TUHAN ADA PADA MUHAMMAD


DAN BATHIN MUHAMMAD ADA DI TUHAN BER-ARTI : YANG MENYEMBAH JUGA YANG DI SEMBAH, MAKA YANG terjadi DALAM KEADAAN SEMBAHYANG ITU ADALAH RAHASIA ALLAH SEMATA-MATA DALILNYA : 

LAYA’ BUDULLAH ILLALLAH 

ARTINYA : TIADA YANG MENYEMBAH ALLAH, HANYA ALLAH



NAIKNYA NAFAS adalah SIFAT

TURUNNYA NAFAS adalah ZAT

HILANGNYA NAFAS adalah ASMA

NAIKNYA NAFAS itu BUKAN HURUF TURUNNYA NAFAS itu BUKAN SUARA ATAU PUN DENGUNG



LENYAPNYA NAFAS NAFAS

TURUNYA NAFAS

NAIKNYA BERSATUNYA NAFAS.

AKU INI HIDUP

LA HURUFIN WALA SAUTIN.

artinya: TIADA HURUF TIADA SUARA TIADA KATA-KATA.

KUDRAT

IRADAT 

ILMU

HAYAT

SAMA

BASAR

KALAM


SHIFAT 7

INSAN

INSAN

INSAN

IMAN 

RAHASIA

ISLAM

NYATA

TAUHID

HATI

MA’RIFAT

TUBUH

MA’RIFAT

ZAT

AF’AL

ASMA

SIFAT

LAISA

TA’ALA SANI ROH IDHOFI RAHASIA ROH

TA’AIN AWAL UJUD IDHOFI SIR ROH

LA TA’AIN ALLAH ZAT


NYAWA PENGRASA PENCIUM

PENGLIHAT

PENDENGAR

KAKI

PUSER

DADA


Ashar

Zohor 

KEPALA Maghrib Subuh

ISYA : meliputi seluruhnya ataupun dengan kata lain zahir bathin




NYAWA ADAM I


SAREAT: TUBUH

TAREQAT: HATI

HAQIQAT: RUH

MA’RIFAT: RAHASIA


NYAWA MUHAMMAD .

FANA MUHAMMAD PADA ALLAH

NUR MUHAMMAD NUR ALLAH

HA

ALIF

“WAL AWAL WAL ACHIR”

NAH : INILAH ZIKIR MARIFAT ATAU RAHASIA (SEMPURNA) KENAL DAN MENGENAL 


HA

ALIF

TIDAK BERHURUF, TIDAK BERSUARA DAN TIDAK ADA KATA-KATA

HAKIKAT FANA

 


Hakikat Fana Kita jangan berubah dari Hakikat ini sampai pada jalan Fana Fillah dan Baqa Billah Artinya Fana di dalam keadaan Zat Allah Ta’ala dan kekal selama-lamanya Yakni tiada lagi rasa dan kelihatan Diri kita hanya yang kelihatan dalam Ilmu Zat Allah Ta’ala Semata-mata Itulah yang dinamai Fana Fillah Barang siapa tidak merasa ia mendapat Anugerah Kalau kita sudah sampai kepada tidak merasa apa-apa itulah yang dikatakan Fana dan lenyap dalam Amalan Pada waktu Ibadah itulah yang paling utama berkekalan Hakikat maka Martabat kamu meningkat kepada Maqam Baqa Billah Artinya berkekalan dalam Zat Allah Ta’ala Semata-mata Fana yang berakhir dengan Baqa’ul Baqa Dimisalkan seperti Besi di dalam Api tidak ada lagi kelihatan Ujud Besi tetapi hanya yang kelihatan warna merah Api jua Itulah yang dikatakan Semata-mata Zatnya Sifatnya Asmanya, dan Af’aalnya sampai pada Zat Wajibul Wujud Sebaliknya daripada yang tersebut apabila kamu beramal tapi masih merasa ada Kudrat Iradat Ilmu Hayat Sama Basar Kalam maka inilah yang disindir Ahlul Fana.Barang siapa masih merasa, ia tidak mendapat Perumpamaan Fana Pada waktu Dirimu sedang tidur adakah padamu Sifat tujuh itu Kudrat Iradat Ilmu Hayat Sama Basar Kalam Kamu berbaring tidak tahu apalagi Mengaku berkuasa. Sekali-kali kamu tidak berkuasa apa-apa.Itulah yang disebut Jalalullah yang ada pada Dirimu. Artinya bukan kamu yang mempunyai Sifat tujuh itu tetapi hanya pinjaman Semata mata Insan itu nama Zahir, dan Allah Nama Batin di dalam hamba. Artinya Insan itu Hati Manusia Sifat dan Af’aal Allah Dan sifat Allah itu ialah Zat Allah yang menerima Segala-galanya. Tunggal lagi Esa. Maka apabila ia berkehendak Menyembah itupun Haq Allah Ta’ala

Allah Ta’ala itu tidak bertubuh hanya SifatNya yang tampak di dalam Rahsia hambanya.Sebenarnya tubuh itu jadi Kalimat La ila Haqillah dan Hati menjadi Iman. Demikianlah Hakikat Fana teruskan menyelam kedalam lautan Diri tampa ketepian

Ada pun Nafas yang keluar masuk, dinamakan Muhammad Nabi kepada kita.Kemudian yang dinamakan Muhammad itu adalah Pujian Ilmu Nafas itu dinamakan

1. Bila diluar Ilmu Gaibul Guyub

2. Bila didalam Ilmu Sirrul Asrar

Dari Nafas itulah munculnya Ibadah Muhammad Dari Jasad itulah munculnya ibadah Adam Sebagaimana yang ada di dalam Rukun Islam bahwa Ibadah Muhammad itu adalah Sholahud Da’im Sholat yang terus-menerus tanpa henti Wahdah Fil Kasrah Pandang satu kepada yang banyak Nafas itu yang keluar masuk dari mulut Nufus itu yang keluar masuk dari hidung Tanafas itu yang keluar masuk dari telinga Amfas itu yang keluar masuk dari mata Maka Nafas itulah yang menuju kepada ARASHTUL MAJID kerana itu hendaklah kita ketahui Ilmu Nafas yaitu Ilmu Gaibul Guyub kerana termasuk dari Ibadah Muhammad.

79. Liqo (pertemuan)


kajian kitab barencong (datu sanggul)


Kalau yang tertulis dalam al-qur’an itu datangnya dari mana dan kemana simpunnya. Apakah setelah membekas pada kulit-kulit kayu daun-daun kurma, batu-batu dan di kayu-kayu sudah di hilangkan yang sejatinya ? 


Apakah al-qur’an itu hanya yang tertulis di lukh mahfutz saja ? adakah yang lainnya lagi ? 

Bagaimana muayatnya dan apakah nama tempatnya? 

Kitab yang di turunkan allah ke bumi ini ada 104 buah kitab. dan ada kitab yang tersembunyi di balik kitab yang 104 itu, itulah kitabullah yang sebenarnya, apakah ia berhuruf, bersuara, kata-kata?. kitabullah itu sunyi dari semua itu. Manusia hanya di beri sedikit saja percikan dari tuhan hakiki dan azalli. 


yang berhajat kepada ilmu, ilmuwan namanya. 

yang berhajat kepada ilmu dan kepada  allah, itulah yang sebenarnya, Inilah yang telah sampai, inilah makam tuhan yang hakiki dan azali dan inilah makam ahlul akhirat namanya. Inilah makam 

nabi-nabi. Dan rasul-rasul allah. Ini makam muhammad namanya. Makam yang terpuji di langit dan terpuji di bumi. Jadi siapa-siapa yang di kehendaki allah, hanya engkau sendiri kurang faham dengan allah. Bila engkau paham dengan Allah, maka berarti engakau sepaham dengan Allah. Artinya : fahammu satu rahasia dengan allah, kemauanmu satu rahasia dengan kuasa allah. Akhirnya wujudmu dan hidupmu satu rahasia dengan ujud allah dan hayatullah zat.


tambahan admin:

dari berbagai kitab yang telah kami pelajari, yang telah sampai itu adalah yang telah berjumpa dengan allah, dengan di awali peristiwa mati sebelum mati. jadi kalau masi ingin, itu tandanya belum, ingin sampai pada allah maka itu artinya belum sampai pada allah, sebab orang yang telah sampai itu mustahil masih ingin sampai. tapi di atas tadi di jelaskan bahwa:

yang ingin ilmu dan ingin allah itu adalah yang telah sampai, mungkin maksudnya sampainya itu mungkin bukan sampai pada allah, tapi adalah sampai pada petunjuk allah dan itupun masi di campuri ke syirikan yaitu syirik akhfa karna selain menginginkan allah dia juga masi menginginkan ilmu, jadi yang boleh di inginkan hanya allah semata yang lainya tidak boleh. seperti:

ingin rahmad dari allah itu artinyan belum menyembah allah tapi masi menyembah rahmat, ingin ampunan allah, itu artinya masi memyembah ampuna belum menyembah allah, seharus jika kita memang menyembah allah maka apapun kehendak allah, kita terimah, di beri rahmad atau pun tidak maka itu tidak masalah asal bersama allah, di ampuni atau tidak oleh allah itu tidak masalah asal allah tetap bersama kita.

jadi menginginkan itu termasuk pada penyembahan, jika kita masi memginginkan yang lain selain allah maka itu artinya kita masi belum menyembah allah,  yang di inginkan itu harus allah semata, yang lain selain allah serahkanlah dan pasrakanlah pada allah, apakah allah akan memberikan atau tidak. keterangan ini kami kembalikan pada allah sebagai zat mutlaknya dan bukan kepada allah sebagai zat wajibul wujud, karna allah yang sebagai zat wajibul wujud itu hanya di mengerti dengan sebenar benarnya oleh orang yang telah sampai pada allah, sedangkan tambahan kami ini kami tujukan kepada orang orang yang belum sampai pada allah.




kembali ke kajian:

Nur Muhammad 


Nur Muhammad itu adalah pandangan pertama bagi kita karena itu adalah bibit dari segala kejadian. Adapun takbir atau mukarramah itu ialah : 

Allah itu hayat 

Hu itu Roh, 

Roh itu nafas, 

nafas itu nyawa. 

Mukarramah takbir ini di ambil dari kitab TUHPA. Pakaian dari DATUK SANGGUL tanah Muning Rantau (kalsel). 



Sekarang kita mengambil pakaian DATU MUHMMAD HASAN Negara (kalsel) bunyinya inilah ilmu rapat mufakat segala ulama yang ahlus sunnah wal jamaah yang hak. Maka inilah pegangan kita pada hayat. 

Hayat itu menjadi nyawa 

dan nyawa itu menjadi Nur Muhammad. 

Dan Muhammad itulah Roh Allah. 

Tetapi di sini kita teruskan kepada zat-zat sifat allah jua. Jangan terhijab / terdinding. Jadi allah dan Muhammad jangan di ceraikan, seperti naïf dan isbat kesimpulannya ialah kalimah la ilaha ilallah itu gugurnya kepada : 

hayat, 

roh, 

nafas 

dan nyawa. 

Susunannya begini 

la itu hayat, 

ilaha itu roh, 

illa nafas dan allah itu nyawa. 

Jadi: yang sebenar-benarnya diri itu nur muhammad 

Yang sebenar-benarnya nur Muhammad itu sifat 

Sebenar-benarnya sifat itu zat, yaitu zat hayat Allahlah yang di sebut rahasia allah (sirrullah) 

Inilah perjalanan menurut Datuk Muhammad Hasan Kebersihan hamba kepada semua penuntut simpanlah Ia baik-baik jangan sampai di beberkan ditengah- tengah masyarakat, nanti bisa menimbulkan fitnah besar.


Syeh Muhammad arsyad Al-banjari / datuk arsyad, Pandangan syeh Muhammad arsyad al banjari dalam Pagar Martapura (kalampaian martapura) ampun yang sebenar-benarnya diri itu hayat 

zat itu roh, 

roh itu nafas, 

nafas itu rahasia, 

rahasia itu nur Muhammad 

dan yang sebenar-benarnya Muhammad itu wujud kita dan seluruh alam.

itulah pegangan kita sekarang ini, dan inilah pakaian datuk Arsyad Kalampaian, Martapura. 


selanjutnya pakaian Datuk Abussamad Bakumpai, Kalsel menurut keputusan kaji beliau adalah yang sebenar-benarnya badan rohani kita itu adalah : Allah Ta’ala sesudah engkau faham, maka jangan engkau cari lagi. Karena ia sudah menjadi nyawa kita. Maksudnya ialah : jangan di cari lagi, karena Allah itu sudah laisya kamislihi sai’un Apa bila kau cari lagi maka ia bertambah jauh darimu Coba saja kau berdiri di muka cermin yang bersih Apa yang engkau lihat? Bayangan bukan ? Mana wujudmu yang sebenarnya dari keduanya itu ? Tentu wujud berdiri itu. 

Nah, itulah contohnya yang paling mudah pada akal Hamba mohon di ambilkan dan di mesrakan lahir Bathin. Sekali lagi. Jangan di cari lagi. Karena ia sudah Menjadi al-insanu sirri wa ana sirohu Artinya : insan itu rahasiaku dan akupun rahasianya Demikianlah adanya, wassalam.


tambahan admin:

semua petunjuk dari para datuk ini, hususnya yang dari Datuk Abussamad Bakumpai ini akan menyesatkan jika tanpa memfanahkan diri, dan akan menjadi benar jika kau telah fana sehingga mengalami mati sebelum mati, pengakuan bahwa aku adalah allah itu menjadi kafir dan murtad jika tidak di sertai pandangan batin, dan menjadi benar jika telah menyaksikan allah sebelum kau mengaku seperti itu. jadi berusahalah mati sebelum mati dahulu baru kau tau arti dari segala penjelasan dari para datuk ini

Tuhan yang mengisih dan memenuhi hati.





DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PEMURAH LAGI MAHA PENYAYANG
Yang sebenar-benar Diri ialah Hidup,Yang sebenar-benar Hidup ialah Ruh,Yang sebenar-benar Ruh ialah Nafas,Yang sebenar-benar Nafas ialah Allah,Yang sebenar-benar Allah ialah Muhammad,Yang sebenar-benar Muhammad ialah Diri, Ruhani 

Allah Ta’ala menjadi Nyawa dan Nyawa menjadi Muhammad, Karena Hayat, Ruh, Nafas, Allah Ta’ala, Nyawa artinya Muhammad ujudnya, Karena Tiada hidup Jasad melainkan dengan Nyawa, dan tiada hidup Nyawa melainkan dengan Jasad.

Yang bernama Allah ialah Kehendak, Yang bernama Kehendak ialah Hidup, Yang bernama Hidup ialah Ruh, Yang bernama Ruh ialah Nafas Yang bernama Nafas ialah Allah, Yang bernama Allah ialah Muhammad, Yang bernama Muhammad ialah yang Hidup, Yang bernama Hidup ialah Dzat Wajibul Wujud

RAHSIA TERSEMBUNYI

 

Diri yang Sebenar-benar-nya Diri yang Murni Diri yang lagi satu yang berada di Alam Wahdah.

yang serupa tetapi tidak sebanding kerana hanya Allah yang Maha ADA.

kenapa tidak sebanding.

kerana nyawa hamba hanyalah Bayang-Bayang tiada ada gerak ada Diam


Seorang Salik akan memasuki satu keadaan seperti keadaan orang yang sedang tidur ataupun istilah yang biasa didengar Mati sebelum Mati ataupun dengan istilah yang mudah Diam iaitu fikiran tidak bergerak, Batin dan Jasad juga tidak bergerak.


Allah mematikan Manusia memegang Rohnya ketika Mati, dan bagi yang belum Mati di dalam tidurnya, lalu Allah menahan Roh orang yang telah ditetapkan kematiannya dan melepaskan Roh orang yang lain tidur sampai waktu yang ditentukan.

Bagi Salik yang mencapai tahap ini ia berpeluang untuk memasuki Alam Roh dengan izin Allah.

Keadaan Diam ini dilakukan supaya pencinta mencapai keadaan Mati sebelum Mati atau keadaan semacam orang tidur.

Untuk mencapai keadaan ini, Diam ini perlulah berhujung kepada hilangnya semua perasaan dan fikiran, sehingga tercapai keadaan ketiadaan rasa apa-apa pun, tetapi masih dalam kesedaran.

Diam itu tidak bergerak

Tidak bergerak itu Mati

Mati itu Hakikat tiada

Tiada itu adalah keKosongan

Hanya ada Allah

Sebelum Salik mencapai makam Diam ini, Salik perlu melepasi beberapa tahapan sebelumnya iaitu

FANA RASUL

FANA ALLAH

BAQA ALLAH

Liqa Allah Wujud Allah.

Bagi pencinta Allah ingatlah bahawa

Diam itu adalah Singgahsana NYA

Diam itu adalah Hakikat Muhamad Wahdah

Diam itu adalah Kun Fayakun

Diam itu mengangkat Salik ke Makam Insan Kamil Mukamil.

Tanpa Diam kepongpong tidak akan menjadi kupu-kupu.

Jelaslah sangat penting Diam ini Umpama menunaikan Haji di Mekah tanpa wukuf di Arafah maka tiadalah Haji. ia tidak boleh diganti dengan Diam perlu dilakukan Sendiri.

Memang di dalam berhubungan dengan Allah Diam pada Rahsianya sebab di Nafas kita ada Nafas naik dan ada Nafas turun ada pula Nafas yang tidak turun tidak naik seperti Mati atau bertahan,

manakala Nabi sebelum menerima Mikraj menerima Sholat lima waktu ada Sholat tubuh, ada Sholat nyawa, dan ada Sholat Rahsia inilah keSempurnaan daripada Sholat ditambah Sholat lima waktu.

adapun Sholat tubuh gerak ditubuh tiada lainya Iradah Allah Semata, Sholat nyawa puji di Nafas, tiada lain Allah Memuji Dirinya apa lagi di saat terjaga mahupun tidur, Sholat Rahsia Segala Rahsia lainnya di saat sampai Waktu mudahan bermampat yang di namakan puji Qadin bagi Qadim ANA WALA ANA.

SECRET

 SECRET.

======

Adapun badan Ruhani itu ialah Allah, dan Allah itu jangan dicari lagi, karena Allah Ta'ala sudah menjadi segala

Nyawa, jangan engkau cari lagi, karena Allah Ta'ala itu LAISA KAMISLlHI. 

.

Penjelasan : Engkau itu adalah Rahasia-Ku,maka rahasia itulah yang menuju kepada AKU,sehingga engkau itu

adalah pendengaran-KU dan penglihatan-KU dan kesemuanya itu terhimpun di dalam Rahasia-Ku maupun di

dalam atau di luar. 

Sehingga engkau Fana Ul Fana dan tiada mempunyai daya upaya,sehingga batin engkau itulah yang dikatakan

Ta'ala.

.

Jikalau engkau hilangkan tubuh menjadi Nur sehingga tubuh engkau menjadi Ruh, maka hilangkan tubuh engkau

itu menjadi titik, maka titik itulah yang disebut Kaca Putih,yaitulah asal-asalnya kejadian Alif, maka Alif itulah

bergerak di dalam laut rahasia, itulah yang disebut Hayat maka hiduplah dan bergeraklah tubuhnya, itulah yang

dinamakan sifat-KU yang ada di dalam tubuh engkau itu, itulah nama-KU itulah diri-KU.Maka AKU-lah yang Laisa

dan jangan dicari lagi. 

Itulah yang disebut sudah menjadi Nyawa.

Kalau engkau kosongkan maka yang berbunyi AKU itu Wujud-KU, kalau engkau keluarkan maka berbunyi

Rahasia.

Maka kalau engkau naikkan nafas engkau maka berbunyi,Wujud Idafi. 

.

Nafas itu adalah Rahasia antara turun naik, itulah yang berkata Aku Adalah Engkau dan Engkau Adalah Aku.

Disitulah engkau di dalam diri-KU, naik berbunyi Wujud-KU dan turun berbunyi Dzat-Ku,disitulah engkau

mengetahui atau yang berkata disebut Rahasia di dalam Rahasia,maka hilanglah Rahasia itu,yang ada hanyalah

Wujud-KU.

.

Disitulah engkau Mi'raj,pertemuan dalam Hadirat-Ku dan apabila engkau turun maka wajiblah engkau

mengerjakan perintah-KU, sehingga engkau cinta kepada-Ku dan engkau jauhilah segala yang AKU haramkan. 

.

Engkau lihatlah Syahadat,disitulah engkau menyempurnakan segala- galanya, berpeganglah kepadanya, karena

jikalau tidak maka engkau itu adalah sesat, maka selalulah engkau wajib mengerjakan perintah-KU. 

.

Syahadat itu adalah tubuh engkau.

Alhamdu itu AKU dengan engkau.

Ingat itu adalah Rahasia-KU Kepada engkau. 

.

Jikalau engkau tiada berpegang pada yang diajarkan Nabi, maka engkau sesat lagi kafir.Oleh sebab itu wajiblah

engkau mengerjakan perintahnya dan taat kepadanya, dan hendaklah engkau Khauf dan cinta dan jangan

engkau lupa setiap saat.

.

Jikalau engkau lupa maka AKU lebih jauh dan kalau engkau dekat maka AKU lebih hampir dan kalau engkau

hampir maka AKU-lah dirimu dan diri-Ku adalah LAISA KAMISLIHI, disitulah engkau zauq. 

.

Marilah kita bersama-sama memperbanyak amaliah sehingga terbukalah bagi engkau satu dinding rahasia atau

hijab yang dikatakan Nur Ala Nurin.

Maka Nur itu "tajallilah kepada dirinya, sehingga engkau ghaib maka engkau adalah di dalam Wujud-Haq. 

.

Kita sebut kalimah zikir LAA ILAHA ILLAALLAH satu nafas itulah yang disebut KALAMULLAH.


Jikalau engkau naikkan nafas engkau itu AKU atau HU, maka itulah yang dinamakan WujudKU yang Laisa, ialah

yang tiada Huruf dan tiada suara.

Jikalau engkau zahirkan suara engkau itu maka zahirlah sifatku,

Jikalau tiada engkau zahirkan maka engkau ghaib di dalam Wujud Idafi.

.

Wujud itu Laisa Idafi, itu suci murni dan bersih.

Itulah yang disebut Nur dan itulah yang dinamaKan AHMAD dan juga adalah dinamakan Nur-Dzat.

.

Maka Dzat itulah yang disebut engkau, barulah itu dikatakan Fana UL Fana atau yang disebut karam dan engkau

itu sampailah sudah kepada Baqa UL Baqa.

Disitulah engkau melalui segala-galanya yang disebut Nur Ala Nurin atau ghaib dengan ghaib sampai Haq

kepada Haq.

.

Marilah kita kembali kepada asalnya Al-Fatihah, Aku Laisa,di dalam Aku engkau maka disitulah engkau naikkan

nafas engkau kepadanya.

Kalaue ngkau turunkan ke bumi atau ke dalam jasad, jasad itulah yang berbunyi ALLAH hurufnya.

Jikalau engkau hilangkan huruf ALLAH itu menjadi HU itulah yang disebut kosong, tiada tahu lagi akan dirinya,

hanya yang ada Wujud saja lagi.

.

Maka engkau tiadalah berujud lagi dan sifat bersifat lagi, dan tiada nama bernama dan tiada buat berbuat.

Maka disitulah engkau karam di dalam Kalimah ini, barulah engkau itu hilang semuanya,yang ada hanya Wujud

saja lagi semata-mata, disitulah engkau bernama NUK atau NUKTAH.

.

Maka Nuktah ini ialah satu-satunya yang menjadi awal sekalian yang ada ini, Maka selalulah engkau taat akan

segala perintahnya, ingatlah selalu akan kataNya :

Esakan Aku, esakan Aku atau sempurnakan Aku.

Jika engkau sempurnakan maka engkau itu yang bernama Insan, jikalau engkau manusia maka DIAlah manusia

Insan-Kamil.

.

Sebenar-benarnya diri itu Ruh,

Sebenar-benarnya Ruh itu Sir.

Sebenar-benarnya Sir itu Rahasia.

Sebenar-benarnya Nur Muhammad itu Sifat,

Sebenar-benarnya Sifat itu Zat.

Sebenar-benarnya Dzat itu Sir.

.

Maka Sir itulah yang disebut Aku Laisa Kamislihi Syai'un.Sudahkah engkau membaca Zikrullah ?

Sudahkah engkau membaca Tasbih?

Sudahkah engkau membaca Qul Huwallahu Ahad ?

Sudahkah engkau membaca Yasin ?

Sudahkah engkau membaca Suratul Fatihah?

Maka marilah menghilangkan tubuh kita sampai menjadi mesra apa yang disebut di atas itu dan bagaimana

jalannya itu?

Jikalau engkau sudah mesrakan,maka rindulah engkau kepadaNya, sebab dengan rindu itulah orang baru

sampai kepadaNya.

.

Maka jadikanlah darah engkau itu Kalimah Zikrullah.

Jadikanlah tubuh engkau itu Tasbih.

Jadikanlah tubuh engkau itu Qul Huwallahhu Ahad, atau Hilangkan tubuh engkau itu menjadi wujud yang hakiki.

.

Dengan Yasin jadikanlah tubuh engkau itu Nur Muhammad.

Jadikanlah Al Fatihah itu wujud yang maha suci.

Maka dengan demikian itu adalah kita di dalam RahasiaNya.

.

Adapun artinya Qul Huwallahhu Ahad itu ialah :Berkata Allah: Esakan Aku.

Maka oleh itu supaya engkau mendapat satu rahasia, karena di dalam kalimat Qul Huwallahhu Ahad itu

terkandung lima rahasia;

satu di dalam Rahima Kumullah,

kedua dalam Rahim ibu,

ketiga dalam liang lahat,

keempat di Yaumil Mahsyar dan

kelima di Hadratullah.

.

Telah berkata Allah, bahwasanya siapa hambaku yang sarnpai di maqam ini maka Aku adalah engkau, engkau

adalah Aku.

.

Marilah kita bersama-sama membersihkan tubuh kita yang kotor ini, sebab tubuhlah yang mengandung maka

jadikanlah tubuh engkau itu seperti kaca yang terang benderang dan cahaya itulah yang disebut NurKu.

.

Maka Alhamdu ialah perkataan yang mula-mula, sebab dialah yang maha suci Itulah yang dikatakan bacalah

dengan namaKu yang menjadikan engkau BA.

Itulah yang menimbulkan satu rahasia atau Nur, itulah yang memuji kepada dirinya, sebab disitulah kejadian asal

dari pada Kun.

.

Adapun Kun itu ghaib atau Laisa, maka jadilah satu titik atau menjadi huruf BA.

Maka BA itulah yang berbunyi namaKu atau yang berbunyi = ب وه = yang dua kata itu yang berbunyi : bacalah

dengan namaKu Maka BA itulah yang disebut bathin, maka tubuh engkau itu karamkan atau hancurkan atau

leburkan atau binasakan, barulah engkau bertubuh Nur saja lagi, sebab tubuh atau jasad engkau itu yang

berbunyi :

اللهابلاا ةوقلاولوحلا

Maka kembalilah kita kepada mula-mula asal Ruh yang tiada lupa kepadanya, sebab tiada lupa itulah darah

engkau menjadi kalimah zikir dan Tasbih, itulah cahayanya sehingga engkau adalah Aku.

.

Sebab itu berhati-hatilah engkau jangan sampai lupa kepada-Ku. Kalau engkau lupa kepada-Ku, AKU lebih

jauh.Kalau engkau hampir, AKU lebih dekat. Kalau engkau dekat maka Akulah pendengarnya,Akulah

penglihatnya dan Akulah yang meliputinya, sehingga engkau mesra dalam Wujud-Haqiqi-Ku.

.

U Pasal : U Inilah satu uraian huruf yang bernama dan berbunyi ALIF, maka Alif itu ialah yang dikatakan Esa.

Alif adalah termasuk rahasia diriNya, sebab DIAlah yang ada sendirinya. Kemudian lalu Alif itu bergerak, maka

gerak itulahyang berbunyi HAQ, itulah yang dikatakan atau yang berbunyi Wahdatul-Wujud, maka Laisalah

diriNya itu, atas yang dikatakan ghaib, di dalam laut Ghaibul-Ghuyub atau Bahrul Butun.

.

Maka di dalam laut titik itulah yang dikatakan atau yang bernama NURULLAH ialah juga yang disebut NUR

DZAT,maka ghaiblah Nur Zat itu menjadi Roh Idafi, dan Roh idafi itudisebut AHMAD, maka Ahmad itulah yang

bernama ZATUL BUTHI.

.

Itulah namanya yang tiada rusak dan hancur. Jadikanlah jasad dan tubuh engkau atau diri engkau itu semuanya

karam di dalam KalimahKu.

Maka engkaupun tiada lupa memuji Aku, sebab Aku tiada lupa berbunyi HU ALLAH tiadalah lupa Aku memuji

diriKu sendirinya.

.

Dengarkanlah di dalam engkau itu yang berbunyi Wujud Dzat dan itulah yang berbunyi Tik-Tik-Tik itulah bunyinya

yang lebih cepat. Ba!










030 Semua karna Taqdir Alloh

 📓Terjemahan kitab alhikam

📄hikmah 30

Semua karna Taqdir Alloh


مامنْ نفسٍ تـُبْدِيه الاَ ولهُ قدرٌ فيكَ يُمضيهِ


"Tiada suatu nafas terlepas dari padamu, melainkan di situ pula ada takdir Alloh yang terjadi padamu."


Syarah


Sebab tiap nafas hidup manusia pasti terjadi suatu 

taat atau maksiat, 

nikmat atau musibah (ujian). 

Berarti nafas yang keluar sebagai wadah bagi sesuatu kejadian, karena itu jangan sampai nafas itu terpakai untuk maksiat dan perbuatan di kutuk oleh Alloh subhanahu wata'ala.


54. ALAM NUR / NUR AKLI NUR

kajian kitab barencong (datu sanggul)


BISMILLAHIRRACHMANNIRRACHIM Ambil ringkas saja jalan asal UJUD ADAM mesti mengambil amanah 


HALAKAL INSANA MINTIN. 

Artinya asal manusia itu dari pada ujud Adam,

Adapun ujud Adam dari NUR MUHAMMAD. 

Jadi jasad dan roh oun jadi dari pada NUR MUHAMMAD. 


Sebenar-benarnya diri adalah Roh. 

Sebenar-benarnya Roh adalah manusia, 

sebenar-benarnya manusia adalah Muhammad, 

sebenar-benarnya Muhammada adalah NURULLAH, 

sebenarnya NURULLAH ialah NUR ZAT, 

sebenarnya NUR ZAT ialah ILMU mengetahui pandang SUHUD yaitu pandang SALIK. 

pandang salik itu NAIK dan TURUN, tatkala naik pujinya “HU” dan tatkala turun pujinya “ALLAH” Naik senaiknya, turun seturunnya tiada di naik-naikan, tiada di turunkan. Ini hanya sendirinya, (maksud naik turun dengan sendirinya itu adalah naik turun dengan sekehendak allah tanpa campur tangan hamba)


jangan berpegang kepada nafas keluar masuknya, kalau naik maka nafas masuk, kalau turun maka nafas keluar. Yang di katakan dengan lidah dan hati. Yang di pakaikan puji naik HU dan turun ALLAH. itu Supaya jangan berpegang ke nafas, tetapi naik-turun, tatkala naik pujinya HU melengkapi tujuh lapis langit ujudnya HUTASARPAH la hurufin wala sautin, 

tiada huruf dan suara, zat dirinya. 


Tatkala turun pujinya ALLAH melengkapi tujuh lapis bumi ujudnya huyasariyah ZAT dirinya. Inilah di namakan makam SALIK, (taraki dan tanazul) turun dan naiknya tetap berdiri sendirinya sampai pulang ke rahmattullah. Jika ada yang menyerupai tolak, semua was-was dari syaiton, tidak ada yang menyerupai lagi. Itulah JIBU / UJUD MUHDAR (zat mutlaknya allah).


🖋️tambahan admin:

jibu itu adalah wujud, sifat, zat allah yang allah titipkan pada mahluk, sehingga jika orang memangdang jibu dengan mata batin maka akan tampak keelokan allah.

wujud muhdar: adalah wujud allah yang sebenarnya, itu adalah wujud yang tidak allah titipkan pada mahluk, sehingga wujud ini tetap berada pada allah sejak zaman azhali sampai kapanpun tanpa akhir waktu.


kembali kek kajian: 

Yang menjadikan dan yang memberi baik dan jahat dan yang lengkap tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi yaitu hanya ZAT ALLAH dan SIFAT ALLAH yang sebenar benarnya. 


JIBU itu adalah yang tiada berwujud dan tiada ZAT. 

Adapun ZAT dan SIFAT itu namanya jua, maka jika ada wujud, maka ZAT lah namanya. Sungguhpun ada ujudnya, yaitu belum nama tetapi pada hakikatnya itu tiada lain dari JIBU, tiada ujudnya dan tiada zatnya dan tiada sifatnya melainkan dirinya jua, yang sekalian JIBU jua. 


🖋️penjelasan admin:

sudut pandang pada kitab ini berbeda dengan kitab al- hikam, sekalipun terdapat terminologi yang sama.

jibu itu maksudnya adalah mahluk ciptaan allah, sehingga jibu itu tiada mempunyai wujud dan zat karna wujud dan zatnya hanya menumpang pada wujud dan zat allah. sehingga wujud dan zat si jibu ini hanya sebutan semata karna hakikatnya jibu tidak punya wujud dan zat.

tapi mengapa di pandang berwujud dan berzat?? penjelasanya:

jika ada wujud yaitu bisa di lihat dan di sentuh seperti bendah dunia, maka dia bisa di sebut sebagai zat, dan walau ada wujud tapi tidak ada nama maka itu termasuk kepada yang di sebut jibu ini.

tapi pada dasarnya jibu itu 

tiada wujudnya

tiada zatnya 

dan tiada sifatnya,

dan semua jibu itu, tidak lain adalah:

wujud, zat dan sifat allah.


kembali ke kajian:

Adapun yang ber-ujud itu zatnya (maksudnya yang bisa di lihat dan sentuh itu di sebut zat)

dan yang berzat itu wujudnya, (maksudnya: yang berzat itu bisa di lihat bisa di sentuh)

dan yang ber pa-el itu sifat ilmunya,

dan yang berilmu itu Zatnya (yaitu yang bisa di lihat dan di sentuh tadi)

karena Tuhan itu yang tiada bersifat (maksudnya zat mutlak itu tiada bersifat, karna zat mutlaknya allah meletakan sifatnya pada alam semesta)



🖋️tambahan admin:

allah itu bukan sekedar nama, tapi yang sebenar benarnya allah adalah zat mutlak. jadi zat dalam penjelasan ini ada 2 yaitu:

1. zat allah, yang allah titipkan pada mahluk yang di sebut jibu (sehingga jibu bisa di lihat dengan mata telanjang dan bisa di sentuh)

2. zat mutlaknya allah.


kembali ke kajian:

Maka barang siapa yang menyembah ZAT ALLAH (yaitu zat jibu) maka orang itu sirik, 


barang siapa meninggalkan ZAT ALLAH (yaitu zat jibu) dan UJUD ALLAH (wujud jibu) maka orang itu mukmin sebenar-benarnya MUKMIN. 


Maka itu barang siapa menyembah ZAT atau SIFAT (zat jibu dan sifat jibu), maka orang itu BID’AH sesat menjadi kafir kepada Allah, Islam makhluknya. (maksudnya islam tampaknya tapi kafir yang sebenarnya)


Adapun lenyap sekalian semesta alam ini ma’lum, 

lenyap maklum kepada hayun, 

lenyap hayun kepada ZAT, kepada hidup yang tiada berzat (zat mutlaknya allah), karena zat, sifat dan ujud itu allah letakan kepada JIBU (tapi pada dasarnya segala apa yang ada pada mahluk / jibu itu hanya setets air di banding lautan) sampai pada hari yang kemudian, kedua-keduanya itu karena tiada kembali kepada tiada.

BERKATA GURU MURSHID ARIFILLAH

 

Matikan Dirimu sebelum kamu Mati. Maka Mati yang pertama itu seolah-olah bercerai Ruh dari Jasad tiada daya upaya walau sezarah jua pada Hakikatnya, hanya Allah jua yang berkuasa, kemudian diMusyahadahkan didalam Hati dengan menyaksikan kebesaran iaitu Sifat Jalal dan JamalNya dan keSuciannya. Maka Mati Diri sebelum Mati itu ialah dengan memulangkan segala Amanah Allah iaitu tubuh Jasad ini kepada yang menanggung Amanah iaitu Ruhaniah jua.


Ditarikkan Nafas itu dengan Hakikat memulangkan Dzat Sifat Afa'al kita kepada Dzat Sifat Afaal Allah yang bererti memulangkan segala Wujud kita yang zahir kepada Wujud kita yang Bathin Ruh Dan pulangkan wujud Ruh pada Hakikatnya kepada Wujud Yang Qadim.


Maka selepas Sempurna mematikan Diri yang pertama hendaklah melakukan Mikraj iaitu Mematikan Diri peringkat kedua yang dinamakan Mati Maknawi iaitu hilang segala sesuatu didalam Hatimu malainkan hanya berhadap pada Allah jua Dengan meletakkan Nafas kita melalui Alam Ampas iaitu antara dua kening merasa penuh limpah dalam Alam kudus kita iaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya Hatimu berhadap pada Allah jua.


Mati pada peringkat ketiga adalah Mati segala usaha ikhtiar dan daya usaha Diri kerana Diri kita ini tidak boleh melakukan sesuatu dengan kekuatan Sendiri sebab Manusia itu sebenarnya memiliki Sifat Fakir Dhaif lemah dan hina. Dinaikkan Tanafas hingga ditempatkannya dengan Sempurna di Nufus dengan melihat pada matahati itu dari Allah dengan Allah dan untuk Allah.


Dari Allah Mengerakkan Ruhaniah, dari Ruhaniah mengerakkan Al-Hayat dari Al-Hayat mengerakkan Nafas, dari Nafas mengerakkan Jasad dan pada Hakikatnya itu Allah jualah yang mengerakkan sekeliannya Pada pandangan Dzahir perbuatan hamba tetapi pada pandangan Matahati perbuatan Allah jua. Maka Syuhud akan Allah pada kosadnya Niat dan Segala gerak dan diamnya sebagaimana Firman Allah Swt.


Dan tiadalah yang Melontar oleh Engkau ya Muhammad ketika Engkau Melontar tetapi Allah yang Melontar.

BERKATA GURU MURSHID ARIFILLAH

 

Matikan Dirimu sebelum kamu Mati. Maka Mati yang pertama itu seolah-olah bercerai Ruh dari Jasad tiada daya upaya walau sezarah jua pada Hakikatnya, hanya Allah jua yang berkuasa, kemudian diMusyahadahkan didalam Hati dengan menyaksikan kebesaran iaitu Sifat Jalal dan JamalNya dan keSuciannya. Maka Mati Diri sebelum Mati itu ialah dengan memulangkan segala Amanah Allah iaitu tubuh Jasad ini kepada yang menanggung Amanah iaitu Ruhaniah jua.


Ditarikkan Nafas itu dengan Hakikat memulangkan Dzat Sifat Afa'al kita kepada Dzat Sifat Afaal Allah yang bererti memulangkan segala Wujud kita yang zahir kepada Wujud kita yang Bathin Ruh Dan pulangkan wujud Ruh pada Hakikatnya kepada Wujud Yang Qadim.


Maka selepas Sempurna mematikan Diri yang pertama hendaklah melakukan Mikraj iaitu Mematikan Diri peringkat kedua yang dinamakan Mati Maknawi iaitu hilang segala sesuatu didalam Hatimu malainkan hanya berhadap pada Allah jua Dengan meletakkan Nafas kita melalui Alam Ampas iaitu antara dua kening merasa penuh limpah dalam Alam kudus kita iaitu dalam kepala kita hingga hilang segala ingatan pada yang lain melainkan hanya Hatimu berhadap pada Allah jua.


Mati pada peringkat ketiga adalah Mati segala usaha ikhtiar dan daya usaha Diri kerana Diri kita ini tidak boleh melakukan sesuatu dengan kekuatan Sendiri sebab Manusia itu sebenarnya memiliki Sifat Fakir Dhaif lemah dan hina. Dinaikkan Tanafas hingga ditempatkannya dengan Sempurna di Nufus dengan melihat pada matahati itu dari Allah dengan Allah dan untuk Allah.


Dari Allah Mengerakkan Ruhaniah, dari Ruhaniah mengerakkan Al-Hayat dari Al-Hayat mengerakkan Nafas, dari Nafas mengerakkan Jasad dan pada Hakikatnya itu Allah jualah yang mengerakkan sekeliannya Pada pandangan Dzahir perbuatan hamba tetapi pada pandangan Matahati perbuatan Allah jua. Maka Syuhud akan Allah pada kosadnya Niat dan Segala gerak dan diamnya sebagaimana Firman Allah Swt.


Dan tiadalah yang Melontar oleh Engkau ya Muhammad ketika Engkau Melontar tetapi Allah yang Melontar.

KUDAMBAKAN

 


Makin puja makin Cinta menusuk Kalbumu

Dalam Naik turun Nafas menjunjung namamu

Makin Asyik makin jauh dihanyutkan rindu

Tiap saat ketika Kudambakan Wajahmu


Makin puja makin Cinta menusuk Kalbumu

Dalam Naik turun Nafas menjunjung namamu

Makin Asyik makin jauh dihanyutkan rindu

Tiap saat ketika Kudambakan kasihmu


Janganlah kau Seksa Diriku yang lemah

Sedangkan kau Sedar Semua ini

Bukanlah satu permintaanku


Makin puja makin Cinta menusuk Kalbumu

Dalam Naik turun Nafas menjunjung namamu

Makin Asyik makin jauh dihanyutkan rindu

Tiap saat ketika Kudambakan jiwamu


Janganlah kau Seksa lagi

Diriku yang lemah dan hina ini

Sedangkan kau Sedar semua ini

Bukanlah pilihanku


Aku sanggup cabar sesiapa saja

Yang Sempat memandang Cahaya kau itu

Dan tidak tergoda Wajahmu

Tersungkur jatuh kasihmu

Menuntut kasih jiwamu


Makin puja makin Cinta menusuk Kalbumu

Dalam Naik turun Nafas menjunjung namamu

Makin Asyik makin jauh dihanyutkan rindu

Tiap saat ketika Kudambakan Wajahmu

Tiap saat ketika Kudambakan Kasihmu

Tiap saat ketika Kudambakan Jiwamu


PERINGATAN

 


Puncak Billah itu TUHAN-HAMBA ESA ini maksudnya bukan kita jadi Allah dan bukan Allah jadi kita TUHAN-HAMBA ESA Jauh tidak berjarak dekat tiada antara dan tiada bersentuh ESA TUHAN BESERTA SEKALIAN MAKHLUK ITU SATU-SATUNYA Pandai-pandai mengambil paham Jangan tersalah paham

Dalam Islam tidak pernah ada Tuhan menyurup ke Makhluk Dalam Islam tidak pernah boleh Makhluk jadi Setara dengan Tuhan atau menjadi Tuhan Camkan itu

Dalam Islam tidak ada konsep

lenyap Aku ada Tuhanku

lenyap Tuhanku ada Aku

Mengenal Allah tidak boleh dengan Diri Jasad mahupun Diri Nafsu kita yang bersifat Hadis Barang kasar atau baharu Mahu tidak mahu kita hanya boleh Mengenal dan sampai pada Allah melalui Diri kita yang Qadim yaitu Diri Ruh Ruhul Qudus kita Sendiri

Caranya dengan bersyariat yang disanding Makrifat Bersyariat yang disanding dengan Rukun Qalbi diam Dengan demikian Esalah Jasad dan Nafas pada Ruh Kenallah Jasad dan Nafas kita pada Ruhnya Sendiri

Kalau Jasad-Nafas Mengenal Ruhnya Sendiri Sucilah Zahir-Batin kita kerana Ruh itu Kemahasucian Allah Jangan lupa bahwa Ruh itu Zat Allah Alias Nur Ilahi yang bersifat Mahasuci.

Kalau Diri kita sudah Suci Esalah dengan Yang Mahasuci

Jadi jihad Akbar setiap Muslim yang sesungguhnya ialah berproses menjadi Wujud Ruhani yang bercahaya-cahaya meskipun masih tampak berupa Jasad Berkulit-Berdaging-Bertulang-Berdarah Supaya boleh total meneladani Rasulullah Saw ber-Mi`raj ke Sidratul Muntaha dengan dengan Ruh-Nafas-Jasad sekaligus. Aamiinullaah

Katakanlah Muhammad Sesungguhnya Aku ini hanya Seorang Manusia seperti kamu yang telah menerima Wahyu bahwa sesungguhnya Allah kamu adalah Allah Yang Maha Esa Maka barang Siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.

As-syariatu bila Haqiqatu Atilah

Al-Haqiqatu bila Syariah Batilah

Syariat tanpa Hakikat sia-sia

Hakikat Tanpa Syariat sesat yang nyata

Biar sedikit Amal yang penting Mengenal Setelah Mengenal Semakin Beramal

Inilah rangkuman garis besar Tauhid Syariat-Tarikat-Hakikat-Makrifat yang disampaikan Nabi Muhammad Rasulullah Saw taklama setelah tiba Hijrah di Madinah Inilah disebut Pusaka Madinah Inilah Tariqatul Muhammadiyah Tarikat yang penghulu utamanya Nabi Muhammad Rasulullah Saw Sendiri bukan kelas Umat Tariqatul Muhammadiyah inilah Islam Islam tanpa Embel-Embel Firqah apapun Bukan Sunni-Aswaja bukan Syiah bukan Wahhabi-Salafy bukan Sufisme-Tasawuf bukan Ahmadiyah bukan IslamLib bukan lain-lainnya Islam saja Islam TITIK ARIFBILLAH

Bab 5c Gunakan nafasmu untuk taat kepada Alloh'']

Kitab tajul 'Arus [Bab 5c ''Gunakan nafasmu untuk taat kepada Alloh'']

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ





Terjemahan Kitab

Tajul ‘Arus

Alhawiy li tahdzibin Nufus

Karya

Syeikh Ibnu ‘Atho’illah as Sakandari



Gunakan nafasmu untuk taat kepada Alloh.


Jangan kau gunakan nafasmu selain untuk taat kepada Alloh, jangan kamu lhat kecilnya nafas, akan tetapi lihatlah kedudukan nafas dan pemberian Alloh pada hamba-Nya.

 Jadi nafas itu ibarat mutiara. Apakah kamu pernah melihat orang yang melemparkan mutiaranya ketempat sampah/kotoran?. Apakah kamu hanya memperbaiki lahirmu sedang batinmu kau rusak?. Kalau seperti itu kau bagaikan orang yang sakit judzam(buduken) yang mengenakan pakaian baru, dari dalam pakaian keluar nanah yang bercampur dengan darah. Karena kamu hanya memperbaiki apa yang terlihat oleh manusia, dan tidak memperbaiki hatimu, yang hati itu makrifat Tuhanmu.

Hikmah(ilmu yang haq) itu seperti rantai. Apabila kamu mau merantai nafsumu dengan hikmah, maka nafsumu akan tenang(istirahat). Tapi apabilah hikmah itu kau buang, nafsumu akan bebas dan mencelakakan dirimu.

Contoh nafsu yang bebas itu seperti orang gila didalam rumahmu. Dia akan merusak rumah dan mmotong-motong pakaianmu. Apabila dia di ikat kamu akan tenang. Apabila talinya kau lepas dan kautinggal keluar, maka pasti membayakan.

Hai orang yang sudah tua, umurmu sudah kau habiskan. Maka dari itu apa yang sudah ketinggalan segera kau susuli. Kau sudah memakai pakaian putih yaitu uban. Pakaian putih itu tidak tahan kotor.

Hati itu seperti kaca cermin, dan nafsu itu seperti nafas, ketika kau bernafas didepan cermin maka cermin akan buram/hitam.

Hati orang yang lacut itu seperti kaca cermin wanita tua yang sudah lemah, yang ingin membersihkan kaca dan melihat dirinya didepan kaca cermin.

Dan hati seorang ‘Arif itu seperti kaca cermin pengantin baru, yang setiap hari selalu melihat dirinya dicermin itu, sehingga cermin tersebut selalu di gosok mengkilap.

LAISA KAMISLIHI

 

Ada pun badan Ruhani itu ialah Allah dan Allah itu jangan dicari lagi kerana Allah Ta’ala sudah menjadi Segala Nyawa jangan Engkau cari lagi kerana Allah Ta’ala itu LAISA KAMISLlHI.


Engkau itu adalah Rahsia Aku maka Rahsia itulah yang menuju kepada Aku sehingga Engkau itu adalah pendengaran Aku dan penglihatan Aku dan kesemuanya itu terhimpun di dalam Rahsia Aku mahupun di dalam atau di luar Sehingga Engkau

Fana Ul Fana dan tiada mempunyai daya upaya sehingga Batin Engkau itulah yang dikatakan Allah Ta’ala Jikalau Engkau hilangkan tubuh menjadi Nur sehingga tubuh Engkau menjadi Ruh maka hilangkan tubuh Engkau itu menjadi titik maka titik itulah yang disebut Kaca Putih, yaitulah Asal-Asalnya kejadian Alif maka Alif itulah bergerak di dalam laut Rahsia itulah yang disebut Hayat maka hiduplah dan bergeraklah tubuhnya itulah yang dinamakan Sifat Allah yang ada di dalam tubuh Engkau itu

itulah namanya itulah Dirinya Maka Akulah yang Laisa dan jangan dicari lagi Itulah yang disebut sudah menjadi Nyawa Kalau Engkau Kosongkan maka yang berbunyi Aku itu Wujud Aku kalau Engkau keluarkan maka berbunyi Rahsia Maka kalau Engkau naikkan Nafas Engkau maka berbunyi Wujud Idafi. Nafas itu adalah Rahsia antara turun naik itulah yang berkata AKU ADALAH ENGKAU dan ENGKAU ADALAH AKU Disitulah Engkau di dalam Diri Allah naik berbunyi Wujud Aku dan turun berbunyi Zat Aku disitulah Engkau Mengetahui atau yang berkata disebut Rahsia di dalam Rahsia maka hilanglah Rahsia itu yang ada hanyalah Wujud Aku Disitulah Engkau Mi’raj, pertemuan dalam Hadirat Aku dan apabila Engkau turun maka Wajiblah Engkau mengerjakan perintah Aku sehingga Engkau cinta kepada Aku dan Engkau jauhilah segala yang Aku haramkan Engkau lihatlah Syahadah disitulah Engkau menyempurnakan Segala-galanya berpeganglah kepada Allah kerana jikalau tidak maka Engkau itu adalah sesat maka selalulah Engkau Wajib mengerjakan perintah Allah


Syahadah itu adalah tubuh Engkau Alhamdu itu Aku dengan Engkau Ingat itu adalah Rahsia Aku Kepada Engkau


Jikalau Engkau tiada berpegang pada yang diajarkan Nabi kita itu maka Engkau Sesat lagi Kafir Oleh sebab itu Wajiblah Engkau mengerjakan perintah Allah dan taat kepada Allah dan hendaklah Engkau Khauf dan Cinta dan jangan Engkau lupa setiap saat Jikalau Engkau lupa maka Aku lebih jauh dan kalau Engkau dekat maka Aku lebih hampir dan kalau Engkau hampir maka Akulah Dirimu dan Diriku adalah LAISA KAMISLIHI disitulah Engkau Zauk.


Marilah kita bersama-sama memperbanyak Amalan sehingga terbukalah bagi Engkau satu dinding Rahsia atau hijab yang dikatakan NUR ALA NUREN Maka Nur itu tajallilah kepada Dirinya sehingga Engkau Ghaib maka Engkau adalah di dalam WUJUD–HAQ. Kita sebut kalimah Zikir LA ILAHA ILLA ALLAH satu nafas itulah yang disebut KALAMULLAH Jikalau Engkau naikkan Nafas Engkau itu Aku atau HU maka itulah yang dinamakan Wujud Aku yang Laisa ialah yang tiada Huruf dan tiada Suara Sunyi Sepi Jikalau Engkau Zahirkan suara Engkau itu maka zahirlah Sifat Aku Jikalau tiada Engkau Zahirkan maka Engkau Ghaib di dalam Wujud Idafi Wujud itu Laisa Idafi itu Suci Murni dan bersih Itulah yang disebut Nur dan itulah yang dinamakan Ahmad dan juga adalah dinamakan Nur Zat Maka Zat itulah yang disebut Engkau barulah itu dikatakan

Fana’ UI Fana’ atau yang disebut karam dan Engkau itu sampailah sudah kepada

Baqa UI Saqa Disitulah Engkau melalui segala-galannya yang disebut NUR ALA NUREN atau Ghaib dengan Ghaib sampai Hak kepada Hak

RAHSIA DIDALAM DIRI

 


Inilah pada menyatakan bahawa didalam badan manusia itu EMPAT BAHAGI yaitu


NAFAS

ANPAS

TANAPAS

NUPUS


Sesungguhnya bagaimana rupa jasmani begitu jugalah rupa NYAWA.


Manakala Nyawa itu adalah NAFAS dan TANAPAS itu saperti ANPAS. Maka keempat itu berperingkat sampai kepada NUPUS dan Nupus itu saperti rupa ZAT manakala Zat itu saperti rupa SIFAT dan Sifat itu saperti rupa ASMA’ dan Asma’ itu saperti rupa AF’AAL.


Dan perkara diatas diakui oleh Allah saperti FirmanNya melalui Hadith Qudsi :-


QA LAL LAH HU TAALA – AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHI SI FATI ILLA KHAIRI LIL LAH

Insan itu rahsiaKu dan Aku rahsianya. SifatKu itu Sifatnya tiada ada daripadaku melainkan Allah Taala


Barangsiapa mengenal akan BADANnya ia mengenal akan NYAWAnya. Barangsiapa mengenal akan nyawanya ia akan mengenal akan SIRRnya Barangsiapa mengenal akan Sirrnya akan mengenal akan TUHANnya yang qadim adanya.


Ketahuilah olehmu wahai talib – YANG KELUAR itu bernama NAFAS dan yang dinamai ANPAS itu gerak dari hidung sampai kebawah leher. Dan yang dinamai TANAPAS itu gerak dari bawah leher sampai ke hati. Yang dinamai NUPUS itu didalam Hati. Itulah HAKIKAT NYAWA.

WUJUD


WUJU DU KA ZAHRU WALA YUQA MU BI HI ZAHBU

Barangsiapa mengadakan DUA WUJUD jadi SYIRIK


ANA WUJU DA HU

Ada kita dengan DIA


WA NAF SUHU

Ada DIA dengan sendirinya.


Adapun WUJUD itu AIN ZAT artinya kenyataan kerana lafaznya dibaca itu wujud maknanya ZAT. Ini adalah kerana Wujud itu ADA. Maka yang ADA itu ZAT. Maka tiada diperoleh dengan lafaz yang lain daripada Wujud itu kerana wujudnya itu menyatakan Zatnya. Maka disebabkan itu dikatakan AIN ZAT namanya.


Adapun Wujud itu artinya ADA. Apa yang dikatakan itu ada.

Yang dikatakan itu ialah ZAT.


Adapun Wujud ini ditilikkan pihak lafaznya SIFAT dan jika ditilik pada maananya ZAT dan apa yang dikatakan lafaz itu kerana bacaan itu Wujud ada ZAT. Inilah maananya.


Adapun WUJUD DIRI SENDIRI berdiri dengan ZAT. Apa sebab dikatakan Wujud itu berdiri dengan Zat ? Sebab lafaz wujud itu ada manakala yang ADA itu ialah ZAT

RAHSIA DIDALAM DIRI

 

Inilah pada menyatakan bahawa didalam badan manusia itu EMPAT BAHAGI yaitu


NAFAS

ANPAS

TANAPAS

NUPUS


Sesungguhnya bagaimana rupa Jasmani begitu jugalah rupa NYAWA.

Manakala Nyawa itu adalah NAFAS dan TANAPAS itu saperti ANPAS. Maka keempat itu berperingkat sampai kepada NUPUS dan Nupus itu saperti rupa ZAT manakala Zat itu saperti rupa SIFAT dan Sifat itu saperti rupa ASMA’ dan Asma’ itu saperti rupa AF’AL.

Dan perkara diatas diakui oleh Allah saperti FirmanNya melalui Hadith Qudsi

QA LAL LAH HU TAALA - AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRUHI SI FATI ILLA KHAIRI LIL LAH

Insan itu RahsiaKu dan Aku Rahsianya. SifatKu itu Sifatnya tiada ada daripadaku melainkan Allah Taala

Barang siapa Mengenal akan BADANnya ia Mengenal akan NYAWAnya. Barang siapa Mengenal akan nyawanya ia akan Mengenal akan SIRRnya Barangsiapa Mengenal akan Sirrnya akan Mengenal akan TUHANnya yang Qadim adanya.

Ketahuilah olehmu wahai talib – YANG KELUAR itu bernama NAFAS dan yang dinamai ANPAS itu gerak dari hidung sampai kebawah leher. Dan yang dinamai TANAPAS itu gerak dari bawah leher sampai ke hati. Yang dinamai NUPUS itu didalam Hati. Itulah HAKIKAT NYAWA